Tangga merupakan akses sirkulasi vertikal di dalam bangunan yang menghubungkan lantai bawah dan lantai di atasnya. Dahulu, tangga seringkali hanya berbentuk konvensional yang acapkali dianggap menghabiskan lahan di dalam rumah. Di sebelah bawah tangga, ruang yang tersisa seringkali dibiarkan kosong sebagai ruang mati tanpa fungsi dan aktivitas. Sementara di sebelah atasnya tidak dapat dijadikan ruang dengan aktivitas karena berbentuk void.
Saat ini, tangga dapat menjadi pojok inspiratif di dalam rumah. Fungsi bahkan aktivitas dapat dilakukan dengan memanfaatkan ruang sisa di bawah tangga. Berbagai ide unik untuk mempercantik tangga diaplikasikan dalam berbagai rumah.
Sementara itu, desain tangga sebagai jalur aktivitas naik turunnya pengguna bangunan harus memiliki berbagai aspek keamanan, kemudahan, dan ergonomi, sebagai berikut:· Material yang digunakan hendaknya material yang kuat, kokoh, dan tahan lama, seperti bahan kayu, beton, besi, maupun baja. Pertimbangan memilih material juga terkait dengan beban tangga tersebut.
· Tangga yang memiliki lebih dari 20 anak tangga wajib memiliki bordes sebagai tempat istirahat penggunanya. Bordes juga dapat digunakan untuk anak tangga yang lebih sedikit, asalkan jumlah dan peletakannya optimal.
· Dimensi pada tinggi anak tangga sekitar 15 – 17,5 cm dengan lebar antara 25 – 30 cm.
· Penempatan handrail di sisi tangga diperlukan untuk menunjang keamanan. Ketinggian handrail tangga yang optimal sekitar 100 cm.
· Gunakan step nosing di sudut anak tangga untuk menghindari selip karena licin dan sudut yang tajam. Step nosing biasanya terbuat dari karet, kayu, maupun keramik.
· Material yang digunakan hendaknya dikombinasikan agar senada dengan konsep desain interior yang diusung.


Ruang kerja dengan perangkat komputer, meja, dan kursi yang tidak berukuran besar juga dapat memanfaatkan area bawah tangga sebagai lokasinya. Beberapa perlengkapan kantor seperti notes dan catatan dinding juga dapat disisipkan di area ini agar mudah dijangkau oleh pemilik rumah ketika dibutuhkan. Agar potongan bawah tangga tidak memberi kesan menekan ruang di bawahnya, permainan cahaya lampu dan penempatan tumbuhan dalam pot di sisi meja dapat dijadikan solusinya.

Untuk pemanfaatan yang lebih santai, ruang bawah tangga dapat digunakan sebagai ruang duduk. Namun, pemanfaatan ruang seperti ini hanya berlaku bagi rumah yang memiliki lahan yang luas. Jika ruang bawah tangga yang diinginkan hanya sebagai kebutuhan sekunder, maka desain tangganya pun harus lebih ringan. Celah pada tangga memungkinkan intensitas cahaya masuk, sehingga dapat menerangi ruang bawah tangga. Oleh karena itu, jika menginginkan desain bawah tangga yang sederhana dengan kebutuhan yang tidak terlalu pokok, desain tangga masif perlu dihindari.
Meski area bawah tangga dapat dimanfaatkan dalam beragam fungsi dan aktivitas, namun banyak pihak menganggap aspek psikologis di bawah tangga memberikan kesan negatif. Ruang bawah tangga dianggap ruangan yang tertekan oleh beban di atasnya, sehingga perasaan seperti ketakutan dan kekhawatiran selalu muncul pada aktivitas di bawahnya. Aspek psikologis desain interior menganggap bahwa pemanfaatan ruang bawah tangga sebagai tempat penyimpanan lebih tepat ketimbang ruang dengan aktivitas.
♥ ♡♥ ♡ nanamorina
♥ ♡♥ ♡ nanamorina
1 komentar:
شركة مكافحة حشرات بالرياض
شركة كشف تسربات بالرياض
شركة عزل اسطح بالرياض
شركة تسليك مجاري بالرياض
شركة تنظيف كنب بالرياض
شركة تنظيف مساجد بالرياض
شركة تنظيف سجاد بالرياض
شركة تنظيف خزانات بالرياض
شركة تنظيف مسابح بالرياض
Posting Komentar